Pamekasan, 10 Juli 2025 — Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) Pamekasan resmi menggelar resepsi pelantikan pengurus baru untuk periode 2025–2026 di Hotel Berlian Pamekasan. Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, IMM, dan PMII, serta para senior dan kader IMABA dari berbagai wilayah, termasuk jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IMABA se-Internasional.
Dalam sambutannya, RKH. Ach. Faisol Abd Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, menekankan pentingnya kehadiran IMABA sebagai kekuatan perubahan dan pencerah umat.
“Saya berharap keberadaan IMABA benar-benar hadir untuk kemaslahatan umat. Harapan ini bukan hanya dari saya pribadi, tapi juga merupakan amanah dari pendiri IMABA, almarhum RKH. Moh. Tohir Abdul Hamid. Beliau menginginkan para alumni menjadi agent of change di tengah masyarakat dan menjelma sebagai mujadid-mujadid baru, baik dalam pendidikan agama maupun pendidikan umum,” tegasnya.
Harapan serupa juga disampaikan Koordinator Wilayah IMABA Pamekasan, Zayedi. Ia menekankan bahwa pengabdian harus menjadi nilai dasar dalam setiap gerakan organisasi.
“Melalui tema ini, saya berharap DPW IMABA Pamekasan menjadikan nilai-nilai pengabdian sebagai fondasi gerak dan pijakan perjuangan. Setiap langkah kader harus mencerminkan komitmen untuk membawa perubahan yang bermakna, bukan sekadar rutinitas organisasi,” ujar Zayedi.
“Refleksi nilai pengabdian ini harus menjadi barometer program kerja, keputusan, dan aksi organisasi. Perubahan besar dimulai dari ketulusan kader yang konsisten dalam mengabdi,” tambahnya.
Sementara itu, Presidium IMABA Pamekasan, H. Abdul Bari, menyoroti pentingnya kekompakan dalam membangun kekuatan organisasi. Ia menggunakan filosofi “sapu lidi” sebagai gambaran ideal kebersamaan dalam tubuh IMABA.
Sesuatu yang tidak dibangun dengan rasa kebersamaan, tidak akan menjadi kekuatan. Saya berharap IMABA menjadikan filosofi sapu lidi sebagai landasan, bahwa kebersamaan adalah kunci membentuk kekuatan yang solid,” tandasnya.
Acara pelantikan ini tidak hanya menjadi momentum seremonial, tetapi juga refleksi arah gerak IMABA Pamekasan ke depan—lebih Religius, Akademis, dan Transformatif, sebagaimana cita-cita besar organisasi.