Pamekasan, 15 Juli 2025 – Pemerintah Desa (Pemdes) Rek Kerrek bersama masyarakat secara tegas menyatakan keberatan dan penolakan terhadap keberadaan program Dapur Makan Bergizi (MBG) gratis yang dijalankan oleh pihak luar tanpa izin, koordinasi, maupun pemberitahuan resmi kepada Pemdes. Program yang diklaim sebagai bagian dari kegiatan di Desa Rek Kerrek ini dinilai melanggar kedaulatan desa dan menghambat upaya pengelolaan potensi lokal secara mandiri.
Keberadaan dapur MBG tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan pemerintah desa karena pihak luar mengklaim Desa Rek Kerrek sebagai lokasi program mereka tanpa persetujuan resmi. Padahal, Pemdes Rek Kerrek bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sejahtera telah mengikuti proses resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) MBG yang diselenggarakan oleh DKPP Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Selain itu, desa juga telah mendaftar melalui platform resmi MBG pusat untuk menjalankan program tersebut secara terstruktur dan berdasarkan mekanisme yang berlaku.
Kepala Desa Rek Kerrek, Fadil, S.Sos, menegaskan bahwa desa tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Oleh sebab itu, klaim sepihak dari pihak luar dinilai dapat menimbulkan kesalahpahaman serta mengganggu kelancaran program desa yang telah dirancang bersama warga.
“Program yang berhubungan dengan desa harus melalui proses resmi dan melibatkan pemerintah desa sebagai pihak yang bertanggung jawab. Kami terbuka terhadap kolaborasi yang sehat dan transparan, namun kami tetap menjunjung tinggi etika kelembagaan dan kedaulatan desa dalam mengelola wilayahnya,”
ujar Kepala Desa Rek Kerrek dalam rilis resminya.
Pemdes Rek Kerrek mengimbau kepada seluruh pihak untuk menghormati mekanisme tata kelola desa dan tidak melakukan klaim atau aktivitas yang dapat mengganggu kedamaian serta pembangunan desa. Masyarakat desa juga diminta untuk waspada terhadap program-program yang tidak memiliki legalitas resmi demi menjaga kedaulatan dan kelangsungan pembangunan desa yang berkelanjutan.