SatuRedaksi.com – Masyarakat yang hendak membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib mengetahui besaran tarif yang berlaku sesuai jenis SIM yang diurus. Hal ini penting agar pemohon dapat mempersiapkan dana sebelum mengurus di loket Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas).
Pembuatan SIM bukan layanan gratis. Pemerintah memberlakukan pungutan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2020 mengenai Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Untuk periode Mei 2025, tarif penerbitan SIM masih mengacu pada ketentuan lama tanpa perubahan. Berikut rinciannya:
- SIM A: Rp120.000
- SIM B I: Rp120.000
- SIM B II: Rp120.000
- SIM C: Rp100.000
- SIM C I: Rp100.000
- SIM C II: Rp100.000
- SIM D: Rp50.000
- SIM D I: Rp50.000
Perlu diingat, tarif tersebut belum termasuk biaya lain seperti pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, dan asuransi.
Mengacu pada informasi dari situs resmi Korlantas Polri, biaya tes psikologi ditetapkan sebesar Rp37.500. Sementara untuk tes kesehatan, tarifnya bervariasi tergantung klinik yang dipilih, yakni berkisar antara Rp15.000 hingga Rp50.000. Adapun biaya asuransi tambahan sebesar Rp50.000.
Persyaratan dan Langkah Pembuatan SIM
Untuk mengajukan pembuatan SIM, berikut syarat dan dokumen yang harus dipersiapkan:
- Berusia minimal 17 tahun
- Menyediakan pas foto
- Membawa KTP asli dan fotokopi sebanyak empat lembar
Setelah dokumen lengkap, pemohon bisa datang langsung ke kantor Satpas dan mengikuti prosedur berikut:
- Mengisi formulir permohonan
- Menyerahkan fotokopi KTP dan pas foto
- Menjalani tes kesehatan
- Mengikuti tes psikologi
- Mengikuti ujian teori
- Jika lulus teori, dilanjutkan ke ujian praktik
- Apabila lolos praktik, SIM akan segera dicetak oleh petugas
Dengan mengetahui alur dan biayanya, proses pembuatan SIM bisa dilakukan dengan lebih lancar.
